Tuesday, January 29, 2013

Istlah istilah dalam Murai Batu

Istlah istilah dalam Murai Batu

Sering kali kita mendengar beberapa istilah dalam dunia murai batu, seperti abangan, trotolan, bahan, setengah jadi, full kroto, ngebatman. Berikut beberapa penjelasan beberapa istilah dalam murai batu tersebut.

1. Abangan Murai Batu
Abangan murai batu adalah sebutan untuk piyik murai batu yang baru menetas sampai berumur lima hari. Diistilahkan dengan abangan karena mengacu pada beberapa jenis anakan burung yang baru menetas berwarna merah (dalam istilah jawa "abang"). Walaupun piyik murai batu yang baru menetas berwarna hitam, tetapi mayoritas penangkar menyebut piyik yang baru menetas sampai umur 5 hari dengan istilah abangan. Umumnya para pakar peloloh murai batu membeli abangan dari penangkar antara umur satu sampai lima hari dengan harga yang bervariasi tergantung umur abangan dan murai batu.

2. Murai Batu Trotolan
Murai batu trotolan adalah sebutan untuk anak murai batu yang berumur diatas 12 hari sampai belum berganti bulu dewasa. Umumnya di bagian sayap murai batu trotolan terdapat bintik-bintik coklat dan berwarna burik hitam. Murai batu trotolan akan berganti bulu (mabung) dari trotolan ke bulu dewasa pada umur 4-5 bulan.
Murai batu trotolan ada yang merupakan hasil penangkaran dan ada yang hasil tangkapan alam. Murai batu trotolan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungannya, apalagi murai batu trotolan hasil tangkaran akan lebih mudah diajari makan voer.

3. Murai Batu Bahan
Murai batu bahan adalah sebutan murai batu hasil tangkapan dari hutan. Murai batu ini disebut juga dengan murai batu bakalan. Murai batu bahan membutuhkan waktu lebih lama dalam proses adaptasi disangkar harian dan lingkungan barunya dibanding murai batu trotolan. Biasanya murai batu bahan mudah gerabakan dan menabrak jeruji sangkar untuk mencoba keluar dari kandang. Memelihara murai batu bahan mempunyai resiko kematian yang tinggi dan membutuhkan adaptasi dari kebiasaan terbang bebas di habitat aslinya ke dalam sangkar harian yang ruang terbangnya terbatas.
Kicauan murai batu bahan biasanya terdengar pada waktu dini hari, ketika suasana lingkungan masih sepi dan tidak ada orang disekitarnya.
4. Murai Batu Setangah Jadi
Murai batu setentah jadi merupakan sebutan untuk murai batu yang sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan dan sangkar harian serta sudah terbiasa makan voer. Lompatan dalam sangkar harian juga sudah teratur dan tidak menabrak jeruji sangkar. meskipun masih takut orang.
Dari murai batu bahan menjadi murai batu setengah jadi membutuhkan lama waktu yang bervariasi tergantung cepat lambatnya murai batu tersebut beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Murai batu setengah jadi sudah rajin berkicau baik pada pagi hari, siang, dan sore hari.
5. Murai Batu Jadi
Murai batu jadi adalah murai batu yang sudah rajin berkicau. Berkicau tidak bergantung waktu, tidak takut orang dan jinak.
Murai batu yang sudah jadi akan melawan dan mengeluarkan suara kicauan dengan gerakan yang atraktif jika didekatkan dengan murai batu lainnya. Bahkan kalau mendengar suara kicauan burung lain maka burung tersebut juga akan langsung berkicau membalas kicauan burung lainnya.

6. Ngepur
Murai batu ngepur adalah sebutan murai batu hasil tangkapan dari hutan dan sudah diajari makan voer. Murai batu yang sudah makan voer terlihat dari kotorannya yang padat dan menyerupai voer yang dimakannya. Beda dengan kotoran yang belum makan voer, yang cenderung encer dan berwarna putih serta ada sedikit hitam sesuai menu yang dimakannya, yaitu kroto dan jangkrik.

7 Full Kroto
Full kroto adalah sebutan untuk murai batu yang tidak mekan voer. dan kesehariannya selalu memakan kroto dan jangkrik. Ada beberapa penghobi murai batu yang hanya memberikan kroto dan jangkrik kepada murai batunya tanpa diberikan voer. Dengan pemberian full kroto diharapkan murai batu mempunyai stamina tubuh yang baik karena terpenuhi kebutuhan protein dan vitamin yang terkandung didalam kroto tersebut, sehingga murai batu dapat menghasilkan suara yang lantang dan keras.

8. Ngebatman
Murai batu ngebatman adalah murai batu yang sedang diadu membuka setengah sayapnya dan turun didasar sangkar tanpa mengeluarkan bunyi. Beberapa faktor yang menyebabkan murai batu ngebetmen adalah belum selesainya masa mabung tapi sudah diadu dengan murai batu lainnya. Kemungkinan lainnya juga akibat over birahi, karena kelebihan pakan alami seperti jangkrik dan kroto.
sumber :

Tuesday, January 22, 2013

Cara Menjodohkan Murai Batu

Cara Menjodohkan Murai Batu

Jika anda telah membuat kandang penangkaran murai batu dan memilih calon indukan murai batu yang akan ditangkarkan, langkah selanjutnya adalah menjodohkan calon indukan murai batu.
Pada dasarnya tahap-tahap menjodohkan murai batu sama dengan menjodohkan jalak suren dan menjodohkan cucakrawa. Berikut langkah-langkah menjodohkan burung murai batu:

  • Masukkan kedua calon indukan murai batu ke dalam sangkar yang terpisah, akan lebih baik jika anda menggunakan sangkar yang  digunakan khusus untuk menjodohkan burung.

  • Atur posisi tempat pakan sedemikian rupa, agar tempat pakan dan minum saling berdekatan, sehingga burung merasa seolah-olah makan dan minum bersama.

  • Atur posisi tempat bertengger searah membentuk garis lurus agar dapat saling berdekatan dan tidur berhimpitan, walaupun masih dibatasi sekat pembatas.

  • Tunggu sampai beberapa hari, jika kedua burung mau berkicau saling bersahutan, dan tidur berhimpitan. langkah selanjutnya adalah mengambil sekat pembatas dari sangkar perjodohan tersebut. sebelum anda mengambil sekat pembatas tersebut, terlebih dulu kedua burung disemprot dengan air yang disetel seperti embun menggunakan spray. hal ini bertujuan untuk mempercepat proses perjodohan dan mengurangi kemungkinan saling menyerang.
  • Amati beberapa saat, jika salah satu burung berusaha menyerang pasangannya, semprotlah dengan air burung yang berusaha menyerang tersebut, tetapi jangan sampai menyemprot burung yang ingin diserang pasangannya. jika setelah  beberapa saat kedua burung masih juga saling menyerang, pisahkan kedua burung tersebut dengan mengembalikan sekat pembatas. dan ulangi langkah langkah ini setiap 3 hari sekali sampai burung tidak saling menyerang.

  • Burung yang telah akur dan tidak saling menyerang di dalam sangkar perjodohan, belum tentu akur juga jika dimasukkan dalam kandang penangkaran.

  • Langkah selanjutnya adalah masukkanlah burung betina ke dalam kandang penangkaran terlebih dahulu hingga ia benar-benar kelihatan tenang dan tidak lagi gelisah. Akan lebih baik jika ia mulai mau berkicau.

  • Dekatkan atau tempelkan sangkar yang berisi burung jantan ke kandang penangkaran yang sudah berisi burung betina calon pasangannya. Tempelkan sangkar itu ke salah satu dinding kandang penangkaran. bila keduanya berjodoh, maka akan ditandai dengan berkicau saling bersahutan dan pada malam hari murai batu betina akan tidur bertengger di atas sangkar jantan.  Untuk mengamati tingkahlaku burung di kandang penangkaran, masbun biasanya mengunakan kamera pengintai yang menggunakan inframerah, sehingga dalam kondisi gelappun masih dapat memantau kondisi burung yang dijodohkan.

  • Jika kedua burung talah menunjukkan tanda-tanda telah berjodoh, langkah selanjutnuya adalah masukkanlah murai batu jantan ke dalam kandang penangkaran secara hati-hati agar murai batu betina tidak terkejut atau ketakutan. Keterkejutan hanya akan menghambat proses adaptasi di antara keduanya. Waktu yang tepat untuk memasukkan burung jantan adalah sore hari menjelang tidur agar keduanya dapat segera tenang dan tidak saling menyerang.

  • Perhatikan ketika tidur, bila saling berhimpitan atau saling berdesakan kemungkinan besar burung telah menunjukkan tanda-tanda berjodoh. pada esok dan hari selanjutnya, kalau burung tampak masih akur, tidak saling menyerang, tidur secara berhimpitan, dan mau berkicau bersahutan makan kedua burung sudah dapat dikatakan berjodoh. tetapi bila kedua burung masih saling menyerang, keluarkan kedua burung dari kandang penangkaran. dan ulangi kembali proses perjodohan dari awal. setelah diulang 2 atau 3 kali tidak berhasil, hentikan proses ini dan carikan pasangan lain yang mungkin lebih disukai atau cocok.

Tuesday, January 15, 2013

Habitat Alami Murai Batu

Habitat Alami Murai Batu

Habitat alami burung murai batu adalah di hutan-hutan atau di semak-semak yang di sekitarnya terdapat aliran sungai. Bila udara cerah, murai batu suka mandi dan hidup secara berkelompok. Sehabis mandi, murai batu biasanya berkicau riang.

Murai batu sering mandi di sungai dan berjemur di pepohonan dekat sungai. Biasanya setelah mandi mereka rajin berkicau. Daerah tepian aliran air juga dijadikan tempat bermain mereka dan mencari jodoh.

Makanan murai batu adalah makanan sejenis serangga seperti kroto, jangkrik, dan serangga-serangga lainnya. Dalam mencari makanan, murai batu mencarinya sendiri-sendiri, tidak tergantung pada kelompok.

Pada malam hari, murai batu tidur di dahan pepohonan. Ketika memasuki masa bertelur, murai batu akan membuat sarang di ranting-ranting dahan. Telurnya akan dierami oleh induknya secara bergantian sampai menetas. Ketika masih kecil, anakan murai batu tersebut disuapi oleh induknya hingga dapat mencari makan sendiri. Ketika masih anakan dan belum dapat mencari makanan sendiri, anakan murai batu tersebut diasuh oleh induknya. Setelah dapat terbang dan dapat mencari makanan sendiri, anakan murai batu tersebut akan dilepas oleh induknya dan hidup mandiri sebagai murai batu dewasa yang siap mencari jodoh dan bertelur. Musuh utama murai batu adalah ular dan burung alap-alap.

Tuesday, January 8, 2013

Cara Memilih Calon Indukan Murai Batu

Cara Memilih Calon Indukan Murai Batu

Kualitas indukan murai batu sangat berpengaruh terhadap kualitas keturunan yang dihasilkan. Oleh karena itu, indukan murai batu yang dipilih harus memiliki kualitas yang tinggi. Berikut ciri-ciri calon indukan murai batu yang baik :
  1. Tidak cacat secara fisik, misalnya kaki tidak pincang, sayapnya tidak patah, secara keseluruhan badannya sehat;
  2. Memiliki bentuk badan yang besar dan panjang;
  3. Memiliki gerak yang lincah, energik, dan sorot matanya tajam;
  4. Telah memasiku masa birahi. Dengan nutrisi yang bagus dan berkualitas, murai batu berumur 10bulan-1 tahun sudah mampu berproduksi secara normal.
  5. Memiliki bulu badan, sayap, dan ekor yang bagus, mengkilap, dan utuh serta tidak dalam kondisi mabung
  6. Rajin berkicau, jinak dan tidak liar/giras. Jika calon indukan murai batu anda giras/liar/gerabakan jika melihat orang maka anda akan sulit dalam menjodohkan murai batu tersebut
  7. Memiliki suara kretekan panjang tidak terputus-putus, mempunyai volume suara yang keras, mempunyai mental tarung yang baik. kalau didekatkan dengan murai batu lain, dia akan berbunyi tanpa henti dan mengibas-ngibaskan ekornya.

Tuesday, January 1, 2013

Pakan Murai Batu


Sama dengan burung lain pada umumnya, murai batu memerlukan menu pakan yang variatif sehingga ia mendapat kecukupan nutrisi, vitamin, dan mineral. Pakan yang bagus harus mempunyai kelengkapan berikut ini:
  • Nutrisi. Protein dan karbohidrat
  • Vitamin. Vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Bahkan pakan yang baik harus mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCI, Folic Acid, dan Ca-D.
  • Mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Mineral yang diperlukan oleh murai batu adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, tuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

1. Pakan Buatan
Makanan yang diberikan dalam usaha penangkaran murai batu dalam jumlah yang cukup banyak adalah makanan buatan pabrik. Di samping itu Anda juga bisa memberikan makanan ekstra berupa serangga, ulat, dan jangkrik untuk melengkapi kebutuhannya sehingga burung tetap sehat dan bergairah.
Beberapa keuntungan dari penggunaan pakan buatan sebagai makanan burung murai batu adalah:
  • Kandungan gizinya lebih lengkap dan mudah diatur sesuai dengan kebutuhan dan umur burung.
  • Tidak ada ketergantungan pada musim karena dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dan mudah diperoleh
  • Dapat digunakan dalam keperluan budidaya yang besar.

Salah satu jenis makanan buatan untuk murai batu adalah voer. Sebaiknya Anda memilih voer yang berkadar protein sedang, yaitu 12-18 persen. Voer yang berharga mahal belum tentu cocok dengan sistem metabolisme setiap burung. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya.

2. Makanan Tambahan
Berikut ini contoh makanan tambahan dan makanan ekstra untuk murai batu
  •  Kroto Segar

Kroto segar merupakan menu utama sekaligus yang paling berbagai jenis burung. Kadangkala kroto segar sulit didapat terutama pada musim penghujan. Kroto yang diberikan pada burung haruslah yang segar, kalau kroto yang diberikan sudah tidak segar dan sudah berbau dapat menyebabkan burung sakit, seperti mencret atau burung keracunan makanan. Kroto segar berwarna putih bersih dan tidak berbau.
Dalam pemberian kroto, usahakan diatur takaran yang pas untuk dimakan habis oleh burung Anda. Sehingga terhindar dari sisa kroto yang menjadi bau di tempat makanan burung Anda.
  •  Jangkrik

Jangkrik merupakan pakan alami untuk memacu suara kicauan dan meningkatkan gairah dan stamina burung. Sebelum diberikan pada burung Anda, sebaiknya kaki belakang jangkrik yang tajam dibuang, sehingga memudahkan burung untuk menelannya.
 
  • Cacing Tanah
Cacing tanah saat ini digunakan secara luas oleh para penangkar burung untuk pakan berbagai burung. Pakan ini berfungsi untuk meningkatkan birahi pada burung tangkaran, baik burung jantan maupun betina pada masa perkawinan dan meningkatkan produktifitas indukan betina dalam bertelur.
 
  • Ulat Hongkong
Pakan ini sama fungsinya dengan cacing tanah. Hanya saja pemberian pada burung harus dibatasi. Karena pemberian pakan ini secara berlebihan dapat memicu penyakit katarak pada mata burung Anda.
 
  • Kerikil dan Pasir
Seperti unggas lainnya, burung cucakrawa memerlukan makanan pembantu seperti kerikil, batu kecil atau pasir, sejenis pecahan karang dan batu padas yang berfungsi untuk melancarkan proses pencernaannya. Ini semua harus tersedia dalam kandang penangkaran agar selalu tersedia bila burung yang Anda tangkarkan memerlukannya.
sumber : 

Empat hal penting dalam menjaga anis kembang agar tetap ngerol

Perawatan burung anis kembang bakalan memang tidak mudah dan harus melewati waktu lama agar ngerol secara rajin. Namun dalam berbagai kasu...